Sejumlah pemain bulutangkis Indonesia tidak bisa mengikuti turnament Indonesia Grand Prix badminton championsip 2010 yang diselenggarakan Samarinda, Kalimantan Timur sebagai tuan rumah, 12-17 Oktober 2010.
, diantaranya yang sudah memastikan ketidak iket sertaannya dalam turnamen itu Pebulu tangkis tunggal putra peringkat tujuh dunia Simon Santoso.
Dalam informasi turnamen yang disiarkan laman resmi Federasi Bulu
Tangkis Dunia (BWF), Rabu (29/9), nama Simon tidak tertera baik dalam
daftar unggulan maupun dalam undian pertandingan.
Saat dikonfirmasi sejumlah wartawan dari media massa Indonesia, juara Taiwan Terbuka Grand Prix Gold bulan lalu
itu membenarkan ketidak-sertaannya. "Betul tidak ikut," katanya.
"Saya masih pemulihan dari cedera pinggang waktu di Kejuaraan
Dunia," kata Simon yang terpaksa mundur dari babak 32 besar Kejuaraan
Dunia di Paris bulan lalu akibat cedera tersebut.
Ia mengaku saat ini baru bisa menjalani latihan ringan. "Memang
harus pelan-pelan dulu," tambah pemain yang juga akan memperkuat tim
Asian Games Indonesia itu.
Selain itu Pemain ganda campuran peringkat satu dunia, Nova Widianto dan
Liliyana Natsir tidak akan tampil berpasangan. Nova akan tampil bersama
Shendy Puspa Irawati sedangkan Liliyana kembali bersama Tontowi Ahmad
yang telah menghasilkan satu gelar dan sekali menjadi runner-up dalam
dua turnamen yang pernah mereka ikuti.
Ganda putra juara Olimpiade Markis Kido juga tidak akan bermain
bersama pasangannya Hendra Setiawan melainkan berduet dengan pemain
veteran Sigit Budiarto, karena Hendra harus menghadiri acara keluarga.
"Saya tidak tidak main (di Samarinda), karena ada acara keluarga," kata Hendra yang dihubungi terpisah.
Pemain peringkat empat dunia Taufik Hidayat menjadi unggulan
teratas pada tunggal putra, sedangkan pemain China juara Olimpiade
Beijing, Lin Dan menempati posisi unggulan kedua.
Sektor tunggal putri seharusnya menjadi milik tuan rumah Indonesia,
setelah 18 pemain peringkat teratas dunia tidak ambil bagian dan hanya
menyisakan Adriyanti Firdasari (peringkat 19) sebagai unggulan pertama.
Pemain pelatnas lainnya, Maria Febe Kusumastuti (peringkat 25),
menjadi unggulan kedua, sementara Fransiska Ratnasari, Linda
Wenifanetri dan Maria Kristin berturut-turut menjadi unggulan kelima,
keenam dan ketujuh.
Beberapa pemain tampil dengan pasangan baru pada turnamen berhadiah 120.000 dolar AS yang baru pertamakali digelar itu.